Selasa, 09 November 2010

Hargai Aku


Hargai Aku
Dunia, aku ajak kalian melihat dunia ini, dunia yang tidak harus dipandang sebelah mata, terima diri mereka yang lesbian, dari dunia ini yang sudah tidak aman lagi bagi siapapun baik dari segi masa alam dunia ini, semuanya akan terasa indah apabila menerima perbedaan yang ada dan menghargai setiap pilihan manusia, dengan rasa saling menghargai, menghormati dan toleransi atas hak asasi manusia melainkan kesejahteraan dan ketentraman dalam hidup, bukan mendiskriminasi atas nama dasar keyakinan(agama), mereka menyadari, mereka mengetahui konsekuensi dari apa yang mereka pilih, mereka juga punya hak asasi manusia sebagai warga negara indonesia.

Dunia adalah tempat surga kedua, lihat saja langit, bumi, alam dan sekitarnya, keindahan malam yang gelap diterangi bulan dan bintang, dan siang dengan matahari yang seluruh dunia ada 4 musim (kemarau, hujan, semi, dingin/salju), pergantian musim dan waktu hanyalah menunjukkan kekuasaan tuhan yang maha sempurna, dan tuhan maha tahu, dimana kakimu berpijak disitulah kamu bisa memanfaatkan sesuatu yang ada di alam dunia ini untuk memenuhi kehidupan manusia, sudahlah, aku membahas dunia lesbian yang fenomenal ini.

Ungkapan hati, kekecewaan yang dari hati kecil seseorang yang amat terpendam, dan terungkap dengan catatan-catatan yang mungkin tidak semua orang bisa menerima. Aku sendirian, merenung diri dengan nasibku yang mencintai perempuan, sampai segitunya harapan tinggi yang membumbung tak kunjung berujung.

Tidak ada tempat bagiku didunia ini, hanya isakan tangis memohon kemurahan tuhan untuk aku yang salah.

Entah sampai kapan ?
Biar aku dibunuh nanti, sekejam apapun dan sesadis apapun kau membunuhku, aku terima dan menyerahkan diri dari pada kau berteriak menghinaku, aku hanya ingin kau bunuh agar kau tak jadi manusia yang mengolokku karena hanya aku lesbian. Biar kau tenang dan aku damai, dan aku ikhlas, asal kau berani meyakini diri bahwa kau manusia yang paling suci (bersih hati/orang yang dimuliakan tuhan), aku sadar ini kesalahan dan dosa terbesarku, ini bukan inginku juga bukan kemauanku tapi inilah aku, tidak tahu untuk siapa aku melakukannya, aku hanya melakukan apa yang bersarang dalam hati, dari pada aku berteriak tidak jelas, lebih baik aku tuang dalam sebuah catatan sebagai memori dosaku yang kupertanggungjawabkan nanti dan tuhan telah memberi perhitungan padaku, dan nanti aku mati dan aku mendapatkan siksanya nanti, sudah jelas. Untuk semua manusia dari hati kecilku aku minta ma’af atas semua catatanku ini, ini isi ungkapan hatiku, biarkan aku mengungkapkan, mewujudkan dalam sebuah catatan yang tak penting buatmu. Biarkan aku, sebelum tidur selamannya.

Tuhan, Aku Mohon Beri Aku Tempat Di Dunia ini

Aku hidup di dunia ini yang disesaki masalah dan masalah yang dari masalah kecil sampai besar, dari yang mudah sampai yang rumit, firasat datang sebelum masalah datang, lembar-lembar kehidupan terpampang luas dan jelas tapi tidak terbaca oleh mata tapi hanya mampu di rasakan oleh hati yang selalu diselimuti keraguan dan ketidak pastian, sedang akal mencoba realitas kehidupan hanya sebuah perasaan agar tak menyakiti, setiap mengambil keputusan pasti ada resiko baik menguntungkan sebuah kehidupan atau merugikan kehidupan.

Tuhan Maha Adil dalam setiap sisi suatu kehidupan manusia dimana ia berdiri dengan pilihannya.

Aku datang kesuatu acara yang ada disurabaya, segerombolan anak lesbian yang duduk berjajaran ditaman itu, mereka asyik merokok dan minum kopi kesukaan mereka dan makan jajan camilan dan mereka ngobrol. Sedikit aku kaget, karena aku orangnya low profile.

Aku menyadari kehidupan ini, kadang tidak adil karena ulah manusia sendiri, peraturan yang mereka buat adalah harimau mereka sendiri. Seperti apa yang ku bilang tadi, setiap keputusan itu beresiko. Ketika otak mulai berfikir, bernalar, beranalisa, berargument, mengungkapkan masalah yang fakta lalu menetapkan suatu keputusan, peraturan, rencana dan solusi, lalu apa yang terjadi dalam suatu linkaran hidup ini. Perputaran permainan manusia dengan tuhan.

Hidup itu berputar yang tiada pernah hentinya, berulang-ulang kali terjadi pada manusia, dan tuhan mengaturnya dengan sempurna dan tuhan maha tahu apa yang dikehendakinnya.

Aku ingin bertanya, aku menulis seperti ini karena siapa ?
Tuhankah, aku menodai tuhan dengan dosa.
Kaliankah, terlalu mengusik kehidupan kalian,
Mereka (yang homophobia), terlalu mengajak untuk menerima aku (lesbian)
Aku, iya aku melakukan ini untuk diriku sendiri, ini ungkapan hatiku, menurut orang psykologi, dampak positif dari facebookan/mengungkapkan emosi didalam situs blog personal adalah emosional kita tersampaikan tanpa ada orang yang mengerti sedang bagaimana perasaan kita, yang setiap saat berubah-ubah perasaan/pergantian mood, aku pernah membaca buku tentang management alam perasaan dalam buku ilmu jiwa dan juga psikologi,disini karena dalam facebook setiap manusia bebas mengekspresikan diri, tempat online akhir zaman, termasuk aku seorang facebookerz.

Disini aku juga bisa membahayakan diri sendiri, biarlah aku hidup dalam dunia maya yang sudah menjadi nyata. Kelangsungan emosional dan sosial perasaan dialam didunia maya ini sudah tidak terkontrol lagi, biarlah semua bebas berekpresi.

Ancaman-ancaman yang aku hadapi, baik teror sms di  awal tahun ini, teroran, hinaan, cacian, dari berbagai media, cukup aku baca dan tidak berespon, satu dua komentar, tidak mau meneruskan, sebab debat hinaan akan menimbulkan dendam dan kebencian, jika sanggup mengalah, mengalah saja, mengimbangi saja, dari pada perang komentar dengan hinaan, cacian yang sangat menyakitkan hati.

Kadang aku bangga mendapatkan sesuatu yang aku inginkan, meskipun terabaikan, aku sudah malas mengatur group komunitasku sendiri, sudah terjawab dengan group komunitas lainnya, aku meredup, lebih baik diam dan menuangkan dalam catatan saja.

Aku hanya butuh 5 :
1.      Dicintai dan dikasihi
2.      Di akui
3.      Dihargai
4.      Di terima
5.      Beri aku tempat

Aku selalu menangisi hidupku sendiri, dari kecil berpenampilan cowok banget, menyukai perempuan, aku capek seperti ini terus, aku mecoba diri berpacaran dengan laki-laki, tapi aku tidak bisa tulus dan tidak ada perasaan, perasaan itu tidak ada hanya nyaman sebagai teman. Aku Cuma menunduk memohon ampunan pada tuhan. Izinkan aku jadi laki-laki biar aku bisa cintai perempuan mana saja yang aku sukai dan terbaik untukku tanpa merubah apa yang telah kau berikan (kodrat).

Aku tahu, didunia ini ada dua sisi kehidupan manusia yaitu yang bisa menerimaku dan juga tidak bisa menerimaku, dan yang tidak bisa menerimaku adalah tergantung manusiannya. Tempat itu ada untuk aku, :
1.      Keluarga/Rumah
2.      Sekolah/Kampus/Ruangan sekolah/Ruangan kampus
3.      Masyarakat/organisasi
4.      Tempat kerja

Dari tempat 4 diatas itu, diantara itu ada dua sisi kehidupan yaitu ada yang menerimaku dan juga tidak bisa menerimaku, lingkungan yang kompleks saling mempengaruhi bisa berakibat aku stress, dimana tempat untuk megembangkan diri hanya dikucilkan atau dijauhi oleh orang-orang yang homophobia lesbian, kalau aku dihalangi kayak begini bisa menghambat kreativitas aku, bagaimana dan apa yang aku lakukan pada negara dan bangsa ini.
Perkembangan teknologi dan jaringan internet yang mudah di akses sangat mudah menemukan golongan orang-orang tertentu sesuai apa yang dicari. Aku paparkan ungkapan isi hatiku.

Bagaimanapun juga aku, siapapun aku, aku membutuhkan orangtua yang menerima kekurangan dan ketidaksempurnaanku. Berhubungan dengan Ayah, Ibu, saudara dan saudara keluarga yang lainnya, yang bisa menerimaku, menyayangiku, menghargaiku, dan merima apa adanya aku didalam ketidak sempurnaan dan kekurangan ini.

Karena aku ingin menjaga silaturahmi dengan keluarga, bukan dibenci lalu diusir bak sampah anak tak di anggap. Jika terjadi seperti ini mau tidak mau aku harus terima, mencari kehidupan diluar, kalau aku bisa mengendalikan fikiran dan emosiku, dan sabar mungkin aku tidak terjerumus ke hal yang merusak diri sendiri, tetapi kalau aku sampai masuk dalam dunia prostitusi, apa yang terjadi dengan nasib diri ini.

Aku merasa terancam, mengalami ketegangan dan selalu waspada jika ada beberapa masyarakat atau golongan tertentu mengetahui aku lesbian, maka aku tidak akan menunjukkan siapa diri ini, penampilan secara fisik belum tentu dia seorang lesbian.

Dalam interaksi antar individu yang terkondisikan dan terposisikan yang dimana anak lesbian dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, yang bisa menerima mereka adalah orang yang mengerti dan memahami dan orang yang memiliki perasaan sesama pecinta perempuan.

Tingkat perasaanku seperti itu perang batin yang amat sangat, antara kebenaran-juga hasrat dalam perasaan perempuan didalam hati ini. Seperti kamu, mereka dan berbeda denganmu. Tidak perlu penasaran dan seserius itu untuk memahami maksudku, bercandalah dan tertawalah bersamaku itu yang aku inginkan agar aku lupa dengan sesutu yang membuatku luka dan aku tak kentara seorang lesbian, lebih baik sebagai penyebab kebaikan dengan memberi senyum, menghibur dan selalu diharapkan kalau kehadiranku membuat semua orang senang, terhibur karena bersama untuk bercanda melupakan kita yang di hina, untuk apa membalas hinaan pula, lebih baik berbuat baik terhadap sesama dan menghibur dan kita orang yang pandai menyimpan dan kuat dalam menanggung derita hidup masing-masing dan kita masih bisa tersenyum dan menghibur lalu membuat orang lain tertawa.

Aku pernah megalami :
Perasaan iri
Tidak adil
Diasingkan/dikucilkan
Dihina/Diolok-olok
Putus asa
Perang batin
Pelecehan seksual
Diskriminasi
Bertindak tanpa perasaan
Selalu dipojokkan

Tidak aman perasaanku jika dalam lingkungan yang tidak menerima anak lesbian sepertiku, aku merasa seperti itu dan itu terjadi padaku, biarpun seperti itu aku harus kuat untuk kehidupanku yang masih panjang, boleh kali ini aku dosa nanti aku baik aku tidak tahu, biar semua berjalan dengan sendirinnya dengan rencana dan pilihannya.

Yang kedua adalah tempat pendidikan, tempat aku mengembangkan diri, ilmu dan mencari ilmu dan mengamalkannya, disini aku mengalami tekanan. Setiap manusia saling berinteraksi dengan berbagai macam karakter dengan alam perasaan mood masing-masing.

Aku pernah dikeluarkan gara-gara karena aku ketahuan lesbian, sehingga:
Aku di keluarkan
Gagal dalam pendidikan
Dicaci
Dihina
Diledek/digertak
Sinis dan benci
Malu tapi apa aku salah
Bagaimana aku menjual tenaga kalau ijazah sebagai syarat

Tidaklah aneh jika aku anak pendidikan tak boleh punya hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak wajib aku dapatkan, mungkin baik tak membawa malu almamater sekolah lebih baik aku dikeluarkan.

Kita hidup didunia yang sama, ditempat dan waktu yang berbeda, tidak semua masyarakat menerima dan tidak semua organisasi menerima, dari semua juga ada masyarakat yang menerima dan organisasi yang mendukung. Aku tidak perlu membahas ini, biarlah itu urusan mereka. Cukup sampai disini saja untuk ungkapan hatiku. Dan ini ada http://lez10.blogdetik.com